Mengelola Stok Produk dengan LIFO
Kontrol Inventori Produk
Metode Last in First Out (LIFO) merupakan metode yang penerapannya berbanding terbalik dengan metode First in First out (FIFO). Pada Metode LIFO, barang yang terakhir kali masuk akan digunakan atau dikeluarkan terlebih dahulu. Untuk mengetahui penerapan metode untuk menentukan nilai persediaan barang, simak contoh berikut!
Sebelum dilakukan penilaian persediaan barang, petugas diharapkan menginventarisasi setiap transaksi yang masuk maupun keluar melalui kartu stok yang telah disediakan dan disertakan bukti penyerta. Hal ini untuk meminimalisir kesalahan dalam perhitungan persediaan barang dagang yang akan berakibat pada kerugian perusahan. Misalnya untuk barang yang masuk gudang, diperlukan bukti contohnya bukti pembelian barang, surat pengantar barang dari supplier, dan bukti retur penjualan. Sedangkan bukti untuk transaksi keluarnya barang antara lain: bukti penjualan, surat pengantar pengiriman barang ke customer, dan bukti retur pembelian.
.png?access_token=609ab056-4241-4d1c-964f-df373f946b02)
Berdasarkan studi case diatas, maka perhitungan nilai persediaan akan disajikan seperti tabel dibawah ini.
Dari contoh diatas, sudah faham ya terkait penerapan metode lifo untuk perhitungan nilai persediaan barang.
Metode LIFO Ini Digunakan Perusahaan Untuk Memudahkan Penataan Barang dan Mengurangi Inflasi yang Terjadi. Biasanya metode ini digunakan oleh industri ritel baju. Adanya trend fashion yang sering kali berubah membuat pelaku bisnis melakukan strategi yaitu menjual baju yang paling baru dan sesuai trend pasar. Dengan strategi tersebut, pelaku bisnis dapat meraup omzet yang sebesar-besarnya. Namun ada resiko yang perlu ditanggung oleh pelaku bisnis yaitu adanya kemungkinan produk lama akan lebih mudah rusak dan tidak bisa diperjual belikan.
Metode LIFO Tidak Dipergunakan Lagi. Saat ini, Metode LIFO tidak akui lagi penerapannya oleh standar akutansi internasional. Selaras dengan itu, berdasarkan PSAK No. 14 Revisi 2009, Metode LIFO tidak dipergunakan di Indonesia. Ada 3 alasan mengapa metode LIFO tidak dipergunakan lagi, antara lain:
Perbedaan Laba
Tidak Merepresentasikan Persediaan Terkini Sehingga Mengurangi Kualitas Laporan Keuangan
Dapat Disalahgunakan untuk Memanipulasi Pajak
Perhitungan Nilai Persediaan Membutuhkan Tingkat Ketelitian yang Tinggi. Seperti
contoh diatas, jika kita melakukan kesalahan sedikit seperti
ketidaktelitian, salah mencatat transaksi dan sebagainya maka akan
berdampak sekali pada perhitungan nilai persediaan. Dan bahkan bisa
menambah kerugian perusahaan.