Penerimaan (Receiving)
Sekumpulan aktivitas yang terdiri dari: pemesanan barang yang akan dimasukkan dalam gudang, mengecek ketersediaan area penerimaan dan jumlah pallet, mengecek jadwal pemberangkatan armada, penurunan barang dari kendaraan angkut (unloading), pemeriksaan terkait dokumen administrasi (surat jalan dan packing list), penginputan data barang, serta pemeriksaan terkait kesesuaian kualitas dan kuantitas barang yang diterima (apakah barang yang datang akan diterima, ditolak, atau diterima dengan persyaratan tertentu).
Penempatan (Putaway)
Proses penempatan (putaway) adalah kegiatan pengiriman barang dari lokasi penerimaan ke lokasi penempatan inventori. Kegiatan pada proses ini meliputi: pengidentifikasian jenis barang dan lokasi barang, memindahkan barang ke lokasi penempatan, dan melakukan update jumah stock. Kegiatan pemindahan barang dapat dilakukan dengan menggunakan 2 cara yaitu manual (tenaga manusia) dan bantuan alat contohnya forklift.
Dilansir dari buku yang berjudul "Dasar-Dasar Managemen Rantai Pasok" terdapat dua metode yang digunakan dalam proses putaway, yaitu:
Direct put awayllet down yaitu barang yang diterima akan langsung dipindahkan ke lokasi penyimpanan atau inventori.
Directed put awayllet down yaitu ketika barang yang diterima akan dipindahakan sesuai arahan lokasi dari sistem informasi yang telah ditentukan.
Indikator keberhasilan dari proses penempatan adalah:
Dapat melakukan penempatkan barang sesuai dengan karakter (ukuran, bentuk, sifat), intensitas kebutuhan (fast moving, medium moving, dan slow moving) dan status barang (siap kirim, dalam perbaikan, dan sebagainya).
Melakukan inventarisasi terkait lokasi penyimpanan dan penangung jawab area penyimpanan
Penyimpanan (Storage)
Proses penyimpanan atau storage dilakukan dengan melakukan pengkontrolan terkait kapasitas muat gudang, efektifititas pergerakan didalam gudang, kualitas dan kuantitas material yang disimpan. Tujuan adanya proses penyimpanan adalah untuk menjamin beberapa aspek, antara lain:
Kecukupan kapasitas simpan gudang dan efisiensi pemakaian.
Pengkontrolan terkait kualitas dan kuantitas material yang disimpan
Kerapian, kebersihan dan perawatan alat dan tempat penyimpanan
Keselamatan orang dan lingkungan sekitar area penyimpanan.
Cros docking adalah kegiatan memilah produk berdasarkan kelompok atau golongan barang, dan alamat tujuan pengiriman. Hal ini dilakukan agar nantinya transportasi yang digunakan bisa bermuatan maksimal.
Penyusunan (Marshalling)
Setelah proses pemilahan barang. Produk yang sesuai akan memasuki tahap penyusunan. Didalam tahap ini terdapat beberapa kegiatan yang perlu dilakukan antara lain: pengecekan pesanan, menyiapkan dokumen pengiriman (daftar pengemasan, label alamat, dan bills of lading), menghitung berat kiriman untuk memperkirakan biaya pengiriman, menyusun barang di dalam kontainer, mempertimbangkan kendaraan angkut, dan lainnya.
Pengiriman (Dispatch)
Setelah barang disusun, kemudian barang akan didistribusikan ke proses selanjutnya atau langsung menuju ke tangan customer. Setiap barang yang keluar gudang akan dilakukan pendataan administrasi yang meliputi kategori barang, spesifikasi barang, tanggal pengeluaran, jumlah barang yang keluar, penyertaan bukti-bukti pengeluaran barang dapat berupa delivery order (surat penyerahan barang) dan surat jalan.